Bolton Wanderers
19.48 | Author: HeN_NaV
Bolton Wanderers F.C.



















Nama lengkap : Bolton Wanderers Football Club
Julukan : The Trotters
Didirikan : 1874, dengan nama Christ Church FC
Lapangan : Stadion Reebok, Bolton, Britania Raya
Kapasitas : 28.723
Ketua : Phil Gartside
Manajer : Sam Allardyce
Liga : English Premier League
2005-06 : Peringkat ke-8 di English Premier League

Bolton Wanderers Football Club (dahulu bernama Christ Church FC) merupakan sebuah klub sepak bola Inggris yang bermarkas di Bolton, Britania Raya. Klub ini memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Reebok yang berkapasitas 28.723 penonton. Seragam mereka berwarna putih-biru, sehingga mereka dijuluki The Trotters.

Sejarah
Klub ini dibentuk oleh John Farral Wright pada tahun 1874, awalnya mempunyai nama Christ Church FC. Nama Bolton Wanderers sendiri mulai dipakai pada tahun 1877. Bolton adalah salah satu dari 12 pendiri Football League, yang dibentuk tahun 1888.
Tahun 1894 Bolton mencapai final piala FA untuk pertama kalinya, namun di final yang diadakan di Goodison Park tersebut mereka dihantam Notts County 4-1. Perlu waktu satu dekade lagi bagi Bolton untuk bisa mencapai final piala FAnya yang kedua (1904), kali ini pun mereka gagal lagi setelah dikandaskan rival lokalnya, Manchester City 0-1.
Baru pada tanggal 28 April 1923, atau 19 tahun kemudian, Bolton berhasil menjuarai piala FA untuk pertama kali dengan mengalahkan West Ham United 2-0 di Wembley. Disaksikan 127.000 penonton, final tersebut diberi judul ‘Final Kuda Putih’. Setelah kemenangan ini, Bolton seakan membuka pintu kemenangan untuk piala FA berikutnya yaitu tahun 1926 dan 1929. Mereka merajai piala FA untuk dekade tersebut.
Dari 1935 sampai 1964, Bolton terus bertahan di divisi utama liga Inggris. Fans nya dengan bangga menyebut bahwa era di era inilah masa kejayaan Bolton. Di era inilah Bolton diperkuat oleh pemain legendarisnya, Nat Lofthouse pada sekitar tahun 1950-an. Lofthouse pulalah yang menjadi penentu kemenangan Bolton atas Manchester United di final piala FA dengan dua golnya. (inset : Nat Lofthouse)

Setelah itu Bolton mulai perlahan tenggelam dan pada puncaknya mereka benar-benar terdegradasi sampai ke divisi 4 pada tahun 1987. Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah klub tersebut bermain di divisi 4. Uniknya pihak direktur Bolton tidak memecat pelatih Phil Neal dan kepercayaan itu dibayar oleh Neal dengan langsung promosi ke divisi 3 pada tahun pertamanya di divisi 4. Neal tetap memegang Bolton sampai tahun 1992 digantikan oleh Bruce Rioch yang langsung tancap gas lagi membawa Bolton promosi 2 kali untuk masuk ke divisi satu.

Rioch akhirnya membawa Bolton kembali ke Premiership pada tahun 1995. Sukses Rioch diamati klub besar seperti Arsenal yang langsung meminangnya setelah dia membawa Bolton promosi. Sepeninggal Rioch, Bolton menunjuk duo pelatih, Roy McFarland & Colin Todd. Inilah duo pelatih pertama Bolton dalam sejarahnya. Namun McFarland tidak bertahan lama karena dipecat pada Desember 1995 setelah Bolton hanya berada di dasar klasemen. Kali ini pihak direktur Bolton mempercayakan sepenuhnya pada Colin Todd seorang. Todd ternyata tidak mampu membawa Bolton untuk bertahan di Premiership, pada musim 96/97 tersebut Bolton kemudian kembali terdegradasi ke divisi satu. Dan Todd masih dipercaya untuk tetap memegang Bolton. Lagi-lagi karena loyalitas pihak direktur berbuah, Bolton langsung promosi ke Premiership dengan menjuarai divisi satu. Tahun 1997-1998 atau musim pertama kembalinya ke Premiership, mereka kembali terdagradasi ke divisi satu hanya karena kalah selisih gol. 1998-1999, Bolton gagal promosi karena kalah di final Play Off divisi satu oleh Watford. Kali ini Colin Todd mengundurkan diri dan digantikan oleh Sam Allardyce.

Era Sam Allardyce

Di tangan Allardyce, Bolton bisa kembali ke Premiership di musim 2000-2001. Kompetisi ketat Premiership dapat dilalui walaupun mereka masih terseok di papan bawah. Bolton bertahan di Premiership dengan tangan dingin Allardyce. Perlahan namun pasti mereka kemudian menjadi kuda hitam yang menakutkan di Premiership. Beberapa pemain Allardyce yang penting adalah Jay Jay Okocha, Kevin Nolan, Michael Ricketts dan si gaek Youri Djorkaeff. Bolton sangat stabil di bawah Allardyce, mereka selalu berada di ranking 10 teratas. Konsistensi Bolton hanya dapat dibandingkan dengan ‘Big Four’, yaitu Manchester United, Arsenal, Chelsea dan Liverpool. Allardyce mundur mendadak pada akhir musim 2006-2007 dan digantikan asisten kepercayaannya, Sammy Lee.

Sammy Lee hanya bertahan selama beberapa bulan setelah Bolton hanya bisa menang 1 dari 11 pertandingannya. Menunjukkan betapa besarnya kehilangan peran Allardyce disana. Gary Megson ditunjuk menjadi pelatih dan setidaknya dapat membawa Bolton untuk bertahan (ranking 16) di Premiership pada musimnya yang berat, 2007-2008. Musim 2008-2009, Megson memulai membangun kembali Bolton dan membuat gebrakan dengan pembelian termahal Bolton sepanjang sejarahnya yaitu Johan Elmander, pemain internasional Swedia dari Toulouse seharga 11 juta poundsterling.
|
This entry was posted on 19.48 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: