Everton
20.20 | Author: HeN_NaV

Everton F.C.













Nama lengkap : Everton Football Club
Julukan : The Toffees, The Blues
Didirikan : 1878
Lapangan : Goodison Park, Liverpool
Kapasitas : 40,260
Ketua : Bill Kenwright
Manajer : David Moyes
Liga : English Premier League
2005-06 : Peringkat ke-11 di English Premier League

Everton F.C. adalah nama tim sepak bola Inggris. Bermarkas di Liverpool. Tim ini didirikan tahun 1878.

Sejarah

Everton dibentuk tahun 1878 dan awalnya bernama St. Domingo. Tujuan awalnya adalah agar komunitas dari gereja Methodist St. Domingo dapat berolahraga di luar musim panas. Setahun kemudian klub tersebut berganti nama menjadi Everton Football Club setelah orang-orang di luar St.Domingo tertarik ingin turut berpartisipasi.

Era Kejayaan
Everton adalah merupakan salah satu klub pendiri Football League pada tahun 1888. Mereka menjuarai liga pertama kali pada musim 1890-1891, menjuarai piala FA pada musim 1905-1906 dan kemudian menjuarai lagi liga 1914-1915. Setelah itu Everton tenggelam sampai ketika mereka mentransfer Dixie Dean pada tahun 1925. Tahun 1927 mereka menjuarai kembali liga Inggris dan Dean berandil besar untuk gelar ketiga Everton tersebut dengan membuat rekor top skor liga dengan 60 gol (39 pertandingan). Rekor menghebohkan yang masih bertahan sampai sekarang.


Dua tahun kemudian Everton malah terdegradasi ke divisi 2, namun dengan cepat menjuarai divisi 2 dan promosi ke divisi satu. Di musim 'comeback' pertamanya mereka secara sensasional langsung menjuarai liga pada musim 1931-1932 tersebut, mengukuhkan gelar keempat yang pernah mereka raih. Mereka menyabet pula piala FA 1933 dengan kemenangan mutlak atas Manchester City 3-0 di final. Musim 1938-1939 mereka menjuarai lagi liga Inggris untuk yang kelima kalinya. Namun kejayaan Everton harus terhenti karena Perang Dunia II yang benar-benar melumpuhkan kompetisi dan semua kegiatan sepakbola.


Era Kejayaan II - Pasca Perang Dunia II
Pada saat kompetisi dimulai kembali pada tahun 1946 materi tim telah compang-camping. Everton terdegradasi pada musim 1950-1951 dan baru kembali ke divisi utama (satu) pada musim 1953-1954. Setelah itu, walaupun tidak meraih gelar, mereka selalu masuk ke papan atas liga Inggris.


Era kejayaan kedua Everton dimulai lagi saat Harry Catterick menjadi manager pada tahun 1961. Di musimnya yang kedua, Catterick membawa Everton menjuarai liga Inggris 1962-1963. Everton juga dibawanya menjuarai piala FA tahun 1966 dan runner up tahun 1968. Pada musim 1969-1970 Everton pun menjuarai liga dengan 9 poin diatas runner up, Leeds United. Beberapa tahun kemudian Catterick pensiun namun penerusnya tidak mampu melanjutkan prestasi emasnya. Mereka tanpa gelar selama belasan tahun.


Era Kejayaan III – Howard Kendall

Howard Kendall kemudian menjadi manager Everton pada tahun 1981. Dia memulai lagi era kejayaan Everton dan mungkin yang tersukses diantara yang lain. Everton memenangi piala FA tahun 1983-1984 dan 2 gelar juara liga, 1984-1985 dan 1986-1987. Mereka menjadi runner up liga 1985-1986, piala FA tahun 1985,1986 dan 1989 serta piala liga tahun 1984. Di Eropa, mereka juga menjuarai piala Winners tahun 1985 dengan sebuah partai hebat di semi final melawan Bayern Muenchen yang berakhir 3-1. Partai melawan Muenchen tersebut terpilih menjadi partai terbesar sepanjang sejarah Everton oleh pendukungnya.

Sayangnya kemudian terjadi tragedi Heysel yang merupakan bencana bagi sepakbola Inggris. Klub-klub Inggris dihukum tidak boleh ikut serta kompetisi Eropa selama 5 tahun. Padahal Everton dan klub Inggris lainnya sedang bagus-bagusnya dan diyakini akan merajai eropa saat itu. Kendall sendiri pindah ke klub Spanyol, Atletic Bilbao, setelah memastikan gelar liga taun 1987. Asistennya, Colin Harvey, ditugaskan meneruskan usahanya.

Era 90’an sampai sekarang

Everton yang notabene merupakan salah satu pendiri Premier League namun ironisnya kesulitan menemukan manager yang tepat. Kendall kemudian kembali ke Everton tahun 1990 namun ia tidak mampu mengulangi prestasi yang pernah dibuat sebelumnya. Sepeninggal Kendall lagi, Everton semakin tenggelam. Mike Walker yang menggantikan Kendall benar-benar tidak mampu mengangkat klub, baru setelah Joe Royle menggantikannya Everton bisa menjuarai piala FA untuk kelima kalinya dan di liga dia bisa membawa Everton selamat dari zona degradasi. Kemajuan kemudian semakin nampak ketika di musim berikutnya (1995-1996), Everton bisa duduk di posisi ke 6 liga Premier. Tetapi pada musim 1996-1997 penampilan Everton kembali labil, Royle pun akhirnya hengkang di bulan Maret setelah posisi klub berada di papan bawah liga. Dave Watson, pemain veteran dan kapten klub diberikan tugas menggantikan Royle untuk sementara. Everton selamat dari degradasi, mereka menduduki peringkat ke 15 pada akhir musim. Tahun 1997, pihak direktur kemudian mengangkat kembali Howard Kendall menjadi manager Everton untuk yang ketiga kalinya. Kali ini pun Kendall tidak mampu mengangkat bekas klubnya dan akhirnya malah hanya mampu mencapai peringkat 17, satu peringkat diatas zona degradasi. Mereka selamat pun hanya karena perbedaan selisih gol dengan Bolton yang berada di peringkat 18.

Walter Smith dipilih untuk menggantikan Kendall. Smith selama 3 musim hanya berhasil membawa Everton di papan bawah liga Premier. Ketika pihak direktur akhirnya kehabisan kesabarannya dan memecat Smith pada Maret 2002, Everton sudah berada di ujung tanduk degradasi. Mereka kemudian menunjuk David Moyes, pelatih Preston North End, untuk menggantikannya. Everton mencapai peringkat 15 dan selamat dari degradasi.

Setelah musim yang suram tersebut, tahun berikutnya Moyes membawa Everton duduk di peringkat 7 liga Premier musim 2003-2004. Prestasi yang cukup mengagumkan adalah sewaktu Moyes memimpin Everton untuk duduk di peringkat ke 4 dan ikut berpartisipasi di Liga Champions. Dibawah Moyes pula, seorang bocah ajaib bernama Wayne Rooney dipromosikan ke tim utama. Setelah mengesankan media dan publik Inggris selama beberapa musim, Rooney kemudian dibeli Manchester United seharga 23 juta poundsterling. Rekor penjualan termahal Everton. Sedangkan rekor pembelian Moyes adalah Aiyegbeni Yakubu 11.25 juta pounds sebelum dipecahkan oleh pembelian Marouane Fellaini (inset: kanan) di awal musim 2008-2009 seharga 15 juta pounds. Prestasi Everton sendiri termasuk stabil dibawah David Moyes, mereka termasuk papan menengah atas (dibawah Big Four; MU, Arsenal, Chelsea, Liverpool) liga Inggris.

Bolton Wanderers
19.48 | Author: HeN_NaV
Bolton Wanderers F.C.



















Nama lengkap : Bolton Wanderers Football Club
Julukan : The Trotters
Didirikan : 1874, dengan nama Christ Church FC
Lapangan : Stadion Reebok, Bolton, Britania Raya
Kapasitas : 28.723
Ketua : Phil Gartside
Manajer : Sam Allardyce
Liga : English Premier League
2005-06 : Peringkat ke-8 di English Premier League

Bolton Wanderers Football Club (dahulu bernama Christ Church FC) merupakan sebuah klub sepak bola Inggris yang bermarkas di Bolton, Britania Raya. Klub ini memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Reebok yang berkapasitas 28.723 penonton. Seragam mereka berwarna putih-biru, sehingga mereka dijuluki The Trotters.

Sejarah
Klub ini dibentuk oleh John Farral Wright pada tahun 1874, awalnya mempunyai nama Christ Church FC. Nama Bolton Wanderers sendiri mulai dipakai pada tahun 1877. Bolton adalah salah satu dari 12 pendiri Football League, yang dibentuk tahun 1888.
Tahun 1894 Bolton mencapai final piala FA untuk pertama kalinya, namun di final yang diadakan di Goodison Park tersebut mereka dihantam Notts County 4-1. Perlu waktu satu dekade lagi bagi Bolton untuk bisa mencapai final piala FAnya yang kedua (1904), kali ini pun mereka gagal lagi setelah dikandaskan rival lokalnya, Manchester City 0-1.
Baru pada tanggal 28 April 1923, atau 19 tahun kemudian, Bolton berhasil menjuarai piala FA untuk pertama kali dengan mengalahkan West Ham United 2-0 di Wembley. Disaksikan 127.000 penonton, final tersebut diberi judul ‘Final Kuda Putih’. Setelah kemenangan ini, Bolton seakan membuka pintu kemenangan untuk piala FA berikutnya yaitu tahun 1926 dan 1929. Mereka merajai piala FA untuk dekade tersebut.
Dari 1935 sampai 1964, Bolton terus bertahan di divisi utama liga Inggris. Fans nya dengan bangga menyebut bahwa era di era inilah masa kejayaan Bolton. Di era inilah Bolton diperkuat oleh pemain legendarisnya, Nat Lofthouse pada sekitar tahun 1950-an. Lofthouse pulalah yang menjadi penentu kemenangan Bolton atas Manchester United di final piala FA dengan dua golnya. (inset : Nat Lofthouse)

Setelah itu Bolton mulai perlahan tenggelam dan pada puncaknya mereka benar-benar terdegradasi sampai ke divisi 4 pada tahun 1987. Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah klub tersebut bermain di divisi 4. Uniknya pihak direktur Bolton tidak memecat pelatih Phil Neal dan kepercayaan itu dibayar oleh Neal dengan langsung promosi ke divisi 3 pada tahun pertamanya di divisi 4. Neal tetap memegang Bolton sampai tahun 1992 digantikan oleh Bruce Rioch yang langsung tancap gas lagi membawa Bolton promosi 2 kali untuk masuk ke divisi satu.

Rioch akhirnya membawa Bolton kembali ke Premiership pada tahun 1995. Sukses Rioch diamati klub besar seperti Arsenal yang langsung meminangnya setelah dia membawa Bolton promosi. Sepeninggal Rioch, Bolton menunjuk duo pelatih, Roy McFarland & Colin Todd. Inilah duo pelatih pertama Bolton dalam sejarahnya. Namun McFarland tidak bertahan lama karena dipecat pada Desember 1995 setelah Bolton hanya berada di dasar klasemen. Kali ini pihak direktur Bolton mempercayakan sepenuhnya pada Colin Todd seorang. Todd ternyata tidak mampu membawa Bolton untuk bertahan di Premiership, pada musim 96/97 tersebut Bolton kemudian kembali terdegradasi ke divisi satu. Dan Todd masih dipercaya untuk tetap memegang Bolton. Lagi-lagi karena loyalitas pihak direktur berbuah, Bolton langsung promosi ke Premiership dengan menjuarai divisi satu. Tahun 1997-1998 atau musim pertama kembalinya ke Premiership, mereka kembali terdagradasi ke divisi satu hanya karena kalah selisih gol. 1998-1999, Bolton gagal promosi karena kalah di final Play Off divisi satu oleh Watford. Kali ini Colin Todd mengundurkan diri dan digantikan oleh Sam Allardyce.

Era Sam Allardyce

Di tangan Allardyce, Bolton bisa kembali ke Premiership di musim 2000-2001. Kompetisi ketat Premiership dapat dilalui walaupun mereka masih terseok di papan bawah. Bolton bertahan di Premiership dengan tangan dingin Allardyce. Perlahan namun pasti mereka kemudian menjadi kuda hitam yang menakutkan di Premiership. Beberapa pemain Allardyce yang penting adalah Jay Jay Okocha, Kevin Nolan, Michael Ricketts dan si gaek Youri Djorkaeff. Bolton sangat stabil di bawah Allardyce, mereka selalu berada di ranking 10 teratas. Konsistensi Bolton hanya dapat dibandingkan dengan ‘Big Four’, yaitu Manchester United, Arsenal, Chelsea dan Liverpool. Allardyce mundur mendadak pada akhir musim 2006-2007 dan digantikan asisten kepercayaannya, Sammy Lee.

Sammy Lee hanya bertahan selama beberapa bulan setelah Bolton hanya bisa menang 1 dari 11 pertandingannya. Menunjukkan betapa besarnya kehilangan peran Allardyce disana. Gary Megson ditunjuk menjadi pelatih dan setidaknya dapat membawa Bolton untuk bertahan (ranking 16) di Premiership pada musimnya yang berat, 2007-2008. Musim 2008-2009, Megson memulai membangun kembali Bolton dan membuat gebrakan dengan pembelian termahal Bolton sepanjang sejarahnya yaitu Johan Elmander, pemain internasional Swedia dari Toulouse seharga 11 juta poundsterling.
Blackburn Rovers
19.19 | Author: HeN_NaV
Blackburn Rovers F.C.











Nama lengkap : Blackburn Rovers Football Club
Julukan : Blue Army
Didirikan : 1875
Lapangan : Ewood Park, Blackburn
Kapasitas : 31.367
Ketua : John Williams
Manajer : (jabatan kosong)
Liga : English Premier League
2006-07 : Peringkat ke-10 di English Premier League

Blackburn Rovers Football Club adalah sebuah tim sepak bola Inggris yang bermain di Liga Premier Inggris. Bermarkas di Blackburn, Inggris. Didirikan tahun 1875.

Sejarah

Blackburn Rovers adalah salah satu klub tertua di Inggris dan juga merupakan salah satu pendiri 'Football League'. Didirikan tahun 1875 oleh alumni 'Shrewsbury School', John Lewis, untuk bertanding dibawah peraturan asosiasi sepakbola. John Lewis mengorganisir pertemuan untuk pendirian klub yang dihadiri oleh belasan orang alumni lain, terutama alumni 'Blackburn Grammar School'. 5 tahun berikutnya klub sepakbola itu telah menjadi klub sepakbola profesional.



Pada tahun 1890, The Rovers pindah ke markas mereka yang permanen, Ewood Park, setelah sebelumnya mereka tidak mempunyai kandang tetap. Blackburn adalah penguasa piala FA pada tahun 1884-1891, dalam 8 tahun itu saja mereka berhasil menjuarai turnamen sepakbola tertua itu dengan 5 kali. Sayangnya setelah itu mereka benar-benar tenggelam selama 30 tahun sebelum akhirnya mereka bisa memenangi piala FA tahun 1928. Itu adalah piala FA terakhirnya sampai sekarang.


Era Sir Jack Walker



Jack Walker (kiri) membawa 'King Kenny' Dalglish (kanan) ke BlackburnDi kompetisi liga, Blackburn sangatlah miskin gelar, tidak ada satupun gelar juara liga mereka raih sampai tahun 1994. Mereka benar-benar tertidur selama 120 tahun, ketika pada tahun 1992 seorang Jack Walker, miliuner pengusaha baja, datang membawa segudang uang untuk 'membangunkan' Blackburn, klub kesayangannya sejak kecil. Jack Walker membeli Blackburn tahun 1992 ketika Blackburn masih berada di divisi II. Setelah itu tidak tanggung-tanggung dia langsung membujuk Kenny Dalglish, mantan manager Liverpool yang mengundurkan diri beberapa bulan sebelumnya. Kenny Dalglish adalah salah satu manager tersukses di Liverpool (5 gelar dalam 6 tahun memimpin si Merah) dan dia juga mantan pemain legendaris klub asal The Beatles tersebut. Dalglish setuju menangani Blackburn, dan ia juga diberikan dana besar untuk membeli pemain. Alan Shearer menjadi pemain termahal liga Inggris ketika dibeli Blackburn saat itu seharga 3.6 juta pounds dari klub Southampton. Selain Shearer, salah satu pemain terkenal lainnya adalah Chris Sutton untuk diduetkan dengan Shearer di depan dan Colin Hendry, yang nantinya menjadi legenda Blackburn.



Dan pada puncaknya, musim 1994-1995, Blackburn menjadi kampiun Liga Inggris. Duet Shearer dengan Sutton benar-benar mematikan, orang menamai duet 'SAS', Shearer and Sutton. Dari 5 tahun yang dijanjikan oleh Dalglish untuk menjadi juara liga Inggris, dia menepatinya lebih cepat dengan hanya 3 tahun saja. Bukan pekerjaan mudah memang, karena Blackburn benar-benar klub yang baru naik ke divisi utama sewaktu dia pimpin.











Sir Jack Walker mengangkat piala impiannya


Jack Walker & Alan Shearer
Pasca Jack Walker
Namun setelah Jack Walker mengalami sakit karena kanker, Rovers juga perlahan mundur dan bahkan sempat terdegradasi dari divisi utama. Dalam kepemimpinan Graeme Souness, Blackburn juga seakan hanya menjadi klub penggembira di Premiership yang ketat. Baru setelah Mark Hughes datang, Rovers lebih bisa naik menjadi papan tengah liga Premier. Sekarang setelah Mark Hughes pergi ke Manchester City pada musim panas 2008, Paul Ince menggantikannya.
Aston Villa
18.56 | Author: HeN_NaV
Aston Villa F.C.












Nama lengkap : Aston Villa Football Club
Julukan : The Villans
Didirikan : 1874
Lapangan : Villa Park, Birmingham
Kapasitas : 42.553
Ketua : Randy Lerner
Manajer : Martin O'Neill
Liga : English Premier League
2005-06 : Peringkat ke-16 di English Premier League

Aston Villa Football Club adalah klub sepak bola profesional yang bermarkas di Villa Park, Birmingham, Inggris. Klub ini bermain di Liga Utama Inggris dan merupakan salah satu klub pendiri Liga Sepak Bola (Football League) pada tahun 1888 serta Liga Utama pada tahun 1992. Aston Villa merupakan salah satu klub tertua dan tersukses Inggris.




Sejarah
'Aston Villa Football Club' dibentuk tahun 1874 oleh anggota perkumpulan kriket 'Villa Cross Wesleyan Chapel' di Aston, kota Birmingham. Sebetulnya mereka membentuk klub ini pada awalnya hanyalah untuk mengisi waktu dengan olahraga lain di musim dingin. Maksud lainnya adalah agar tetap bugar di bulan-bulan musim dingin, tanpa sengaja mereka telah membentuk suatu klub yang bertahan hingga 100 tahun lebih dan memenangkan banyak gelar di kemudian hari.


Aston Villa Tahun 1887 memenangkan piala FA pertama kali.


Klub ini memenangkan piala Fa untuk pertama kali tahun 1887, dimana sepakbola kala itu mulai menjadi olahraga profesional. Namun direktur Aston Villa kala itu, William McGregor ingin klubnya berkompetisi dalam suatu liga seperti liga baseball Amerika, oleh karena itu ia menyurati ke-12 klub papan atas di Inggris kala itu untuk merencakan bersama suatu format liga. Alasannya mengapa nama liga tersebut 'Football League' atau Liga Sepakbola saja bukan Liga Sepakbola Inggris adalah karena McGregor berencana untuk mengikut sertakan klub Skotlandia dan Wales. Aston Villa langsung menduduki posisi runner-up di pembukaan 'Football League' atau Liga Sepakbola tersebut. Dan terus sampai 1920 saja Aston Villa sudah 6 kali menjuarai Liga dan 6 kali pula menjuarai piala FA. Setelah tahun 1920 adalah periode suram Villa dimana mereka tidak pernah menjuarai satu gelar pun sampai tahun 1957 dimana mereka menjuarai lagi piala FA.

Warna kebangsaan klub ini di kausnya adalah Claret / merah keungu-unguan (merah maron) dipadukan dengan warna biru langit / biru muda. Kaus kaki berwarna Merah Maron dengan strip biru langit. Ini adalah warna yang terus dipertahankan dan sudah lekat menjadi warna kebanggaan Aston Villa. Klub Inggris lainnya yang mempunyai warna kebanggaan yang mirip adalah West Ham United dan Burnley.


Aston Villa adalah satu dari 4 klub Inggris yang pernah menjuarai piala Champions Eropa. Mereka menjuarainya pada 26 Mei 1982 mengalahkan Bayern Muenchen, melalui gol ... Peter Withe. Peter Withe yang sama menjadi pelatih tim nasional Indonesia beberapa waktu lalu. Dalam sejarah Villa, dia adalah merupakan salah satu pemain legendaris Villa.