Nama Lengkap :
Julukan : The Black Cats, The Mackems
Didirikan : 1879
Lapangan : Stadium Of Light,
Kapasitas : 49.000
Ketua : Nial Quinn
Manager : Roy Keane
Liga : English Premier League
Sejarah
Periode Awal : Rivalitas Sunderland Albidon (1878-1892)
Sejarah Sunderland dimulai kala James Allen, seorang guru sekolah di
Selang beberapa tahun kemudian, James Allen, sang pendiri
Kejayaan Sunderland (1892-1936)
Sejarah Transfer Pertama Pemain (1949-1950)
Skandal Finansial (1957-1958)
Pada tahun 1957, Sunderland dihukum liga karena ketahuan melebihi limit gaji pemain (waktu itu ada peraturan dimana klub tidak boleh melebihi jumlah total tertentu dalam penggajian pemain-seperti salary cap di NBA sekarang). Hasilnya klub didenda sebesar £5,000, chairman klub dan tiga orang direktur diskors liga. Hukuman itu terbukti membawa pengaruh besar sehingga pada tahun 1958 Sunderland harus terdegradasi untuk pertamakalinya setelah 68 tahun malang-melintang di divisi satu.
Piala FA 1973
Sunderland yang notabene hanya klub divisi 2 bisa memenangkan Piala FA pada tahun 1973 dengan menggulingkan Leeds United 1-0. Di final yang diadakan di Wembley tersebut kiper Sunderland, Jimmy Montgomery, melakukan penyelamatan mencengangkan dua kali. Penyelamatan ini banyak disebut sebagai penyelamatan terbaik dalam sejarah Wembley, dan banyak pula yang bahkan menyebutnya penyelamatan terbaik dalam sejarah. Adalah Ian Porterfield yang mencetak gol kemenangan Sunderland melalui tendangan voli di menit ke 30. Sejak 1973 hanya ada 2 klub lain yang bisa menjuarai Piala FA diluar divisi satu, Southampton pada tahun 1976 dan West Ham United pada tahun 1980.
Periode 1974-1991
Pada periode ini, prestasi Sunderland yang menonjol adalah kala mereka masuk final Piala Liga tahun 1985 dimana mereka kalah di final atas Norwich City. Uniknya setelah pertemuan mereka di final 1985 itu, mereka mengadakan perjanjian bahwa setiap Sunderland dan Norwich City bertemu di ajang apapun, ada satu piala persahabatan bergilir yang selalu diperebutkan antara mereka berdua.
Setelah 1985 prestasi Sunderland terus melorot, puncaknya pada tahun 1987 mereka sampai harus terdegradasi ke divisi 3 untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Tetapi di bawah chairman dan manager baru, Bob Murray dan Denis Smith, mereka mulai cepat bangkit dan promosi berturut-turut hingga mencapai divisi satu lagi pada tahun 1990. Sayangnya kali ini mereka hanya bertahan selama semusim di divisi satu dan terdegrasi lagi di musim berikutnya.
Pada tahun 1997, Sunderland telah menyelesaikan pembangunan stadionnya yang baru dan berpisah dengan stadion Roker Park, kandang mereka selama 99 tahun. Kandang baru Sunderland tersebut bernama Stadium Of Light, sebuah stadion berkapasitas 42.000 penonton yang pada saat itu merupakan stadion baru terbesar yang pernah dibangun setelah Perang Dunia II. Kapasitas stadion kemudian ditambah menjadi 49.000 penonton.
Pada tahun 1999, Sunderland kembali promosi ke Liga Premier dengan menjuarai divisi 2 dengan rekor 105 poin. The Black Cats bertahan sampai tahun 2003 dimana mereka secara memalukan terdegradasi setelah menjadi juru kunci liga dan hanya memperoleh poin 19. Mick McCarthy kemudian membawa Sunderland promosi lagi ke Premiership pada tahun 2005, namun kali ini lebih parah, dimana mereka hanya mampu meraih 15 angka, sebuah rekor terendah Premiership sebelum ‘dipecahkan’ lagi oleh Derby County di musim 2007-2008.
2006-sekarang
Saat Sunderland terdegradasi lagi di tahun 2006, Drumaville Consortium, sebuah konsorsium Irlandia yang dipimpin mantan pemain Sunderland sendiri, Nial Quinn, datang mengambil alih kepemilikan klub. Quinn kemudian menjadi chairman baru Sunderland menggantikan Bob Murray. Selama kekosongan kursi manager, Quinn bahkan sempat merangkap menangani klub sebagai manager namun dengan hasil yang kurang baik. Roy Keane, mantan legenda Manchester United yang juga pernah berseteru dengan Quinn di timnas Irlandia, diangkat menjadi manager Sunderland yang baru. Saat masih menjadi pemain di MU, Ferguson pernah mengatakan bahwa Roy Keane suatu saat akan menjadi manager hebat berkat visinya yang tajam di sepakbola. Keane lantas membawa Sunderland bangkit dari papan bawah divisi championship (dahulu divisi 2) untuk kemudian promosi ke Liga Premier pada musim pertamanya sebagai manager. Musim 2007-2008, Sunderland bisa bertahan di Premiership setelah duduk di posisi 15 klasemen.
0 komentar: